24 December 2006

Breaking News

Tetes air hujan membasahi mobil ambulan putih yang meraung semakin keras seolah membelah kota Bandung menjadi dua. Perasaan cemas dan khawatir menggelayut di wajah redaksi FOR kala itu. Andhika, kubond, opik, robie, hielmy dan aa merasakan kecemasan yang mendalam ketika mengantarkan benih si jabang bayi FOR yang masih di dalam kandungan sebuah flashdisk berkekuatan 128 MB. Deras hujan semakin mendramatisir sore itu. Perjalanan yang menghabiskan waktu satu jam itu akhirnya terhenti di bawah teduhnya rumah sakit mewah di bilangan palasari Bandung. Si jabang bayi pun di amankan sementara di Ruang Gawat Darurat. Seperti layaknya keluarga sederhana yang belum memiliki keadaan ekonomi yang mapan kami pun berembuk dengan ahli persalinan majalah untuk menentukan kualitas pelayanan persalinan seperti apa yang pantas di terima si jabang bayi. Tidak hanya itu kami pun harus berembuk dalam menentukan harga yang tepat dan menguntungkan kedua belah pihak. Setelah perdebatan alaot selama 2 jam akhirnya kami pun memutuskan untuk tetap melahirkan sijabang bayi itu walaupun dalam suasana sederhana. Mengingat banyak orang yang sangat mengharapkan kelahiran bayi tersebut, walaupun dana persalinan yang luar biasa mahal menurut kami keluarga yang selalu menerima kartu miskin dari RT setempat akhirnya kami sepakat untuk TETAP MENERBITKAN EDISI PERDANA FOR MAGAZINE, untuk itu kami memohon doa restu kerabat dan sahabat karena sekarang nasib kami berada di tangan para sarjana ahli persalinan jebolan Fakultas Ilmu Percetakan Universitas Padadjadjan. Tunggu aja si bayi mungil itu hadir di depan muka kamu di taun baru 2007 !!!(FOR/crew)

No comments: